Pentingnya Kecerdasan Emosional di Dunia Kerja

Istilah Intelligence Quotient (IQ) pasti sudah sering kita dengar, dan beberapa perusahaan juga melakukan tes IQ sebagai salah satu syarat screening untuk penerimaan karyawan baru. Namun kita jarang membahas tentang Emotional Quotient (EQ) atau kecerdasan emosional, padahal EQ juga berperan penting dalam dunia kerja. 

Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengerti dan mengatur emosinya secara efektif. Dengan memiliki kecerdasan emosional yang mumpuni di dunia kerja, pekerja bisa mendapat keuntungan seperti menciptakan hubungan yang baik dengan rekan kerja dan atasan, membuat suasana yang enak di kantor, dan lainnya sehingga kemungkinan untuk berkembang dalam pekerjaan terbuka luas. 

Apa Saja yang Termasuk dalam EQ?

Seorang psikolog bernama Daniel Goleman seperti dilansir pada indeed.com, membuat penelitian tentang EQ di dunia kerja pada tahun 1990an. Goleman menyebut ada 5 komponen penting dalam kecerdasan emosional yang harus digunakan di dunia kerja. Kelima komponen tersebut adalah self awareness, self regulation, motivasi, empati, dan kemampuan bersosial. 

Manfaat Memiliki EQ di Dunia Kerja

Seorang ahli kecerdasan emosional bernama Travis Bradberry seperti dilansir Forbes.com, mengatakan bahwa hanya 36% pekerja yang memiliki kecerdasan emosional yang mumpuni. Angka ini termasuk rendah, padahal EQ sangat membantu pekerja untuk semakin berkembang dan memiliki performa yang lebih baik.

  • Kecerdasan emosional membantu melancarkan komunikasi. Pekerja yang memiliki kecerdasan emosional yang mumpuni, biasanya merupakan komunikator yang lebih baik. Komunikasi yang baik adalah kunci dari tempat kerja yang menyenangkan. Selain berhubungan dengan rekan kerja dan atasan, pekerja dengan EQ yang baik dapat mengontrol emosi dan responnya jika menemukan kesulitan. Hal ini dapat membantu mereka untuk berkomunikasi dengan lebih jelas dan percaya diri. 
  • Membantu mengerti komunikasi nonverbal. Jika kita memiliki kecerdasan emosional yang baik, kita memiliki kesempatan untuk memperbaiki situasi sebelum hal tersebut menjadi sebuah masalah. Misalnya kita melihat seorang rekan kerja yang sedang menyembuhkan kesedihan atau kekecewaannya terhadap atasan, kita bisa menunjukkan empati dengan menghampiri dan menenangkannya. 
  • Membantu meningkatkan kinerja. Selain menjadi lebih unggul saat bekerja dalam tim, orang-orang yang memiliki EQ dapat mengelola stress dengan baik. Hal ini sangat membantu mereka untuk meningkatkan motivasi, sehingga dapat menaikkan performance atau kinerja dengan lebih baik lagi. Tak hanya itu, pemimpin yang memiliki EQ tinggi juga dapat membantu memotivasi para bawahannya untuk meningkatkan kinerja juga dengan menciptakan suasana kerja yang kondusif. 
  • Mendorong pertumbuhan karir lebih cepat. Pekerja yang memiliki kecerdasan emosional yang mumpuni dapat berempati dan meregulasi diri dengan lebih baik, sehingga berpotensi menjadi lebih unggul dari pekerja yang lainnya. Dengan menunjukkan kemampuan seperti kesabaran, mendengarkan secara aktif, memberikan motivasi positif kepada yang lain, serta empati, membantu seorang pekerja memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi. Inilah yang mendorong pertumbuhan karir menjadi lebih cepat. 

Melatih dan mempraktikkan kecerdasan emosional setiap hari, membuat kita semakin berkembang di dalam pekerjaan dan dunia sosial kita. Dengan demikian, kita bisa lebih baik dalam mengelola stres, berkomunikasi dengan orang lain, serta menjaga hubungan yang sehat dan harmonis baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi. Perhatikan kelemahan dan perbaiki setiap hari, lalu dengarkanlah feedback dari orang lain. Seiring berjalannya waktu, hal ini tidak hanya akan membawa kita menuju kesuksesan pribadi dan profesional, tetapi juga meningkatkan kualitas hubungan kita dengan orang lain di sekitar kita.

Informasi lebih lanjut:

Putri Amandawati

Corporate Communication

PT Mitra Utama Madani

corcom@mum.co.id

www.mum.co.id