Merasa Stagnan di Pekerjaan? Mungkin Kamu Sedang Mengalami Career Limbo
Apakah belakangan ini kamu merasa tidak lagi bersemangat setiap kali bangun pagi untuk pergi ke kantor? Atau meski pekerjaanmu berjalan seperti biasa, kamu justru merasa buntu, kehilangan arah, dan tidak yakin dengan langkah karier berikutnya? Fenomena ini ternyata punya istilah khusus yang dikenal dengan career limbo. Dilansir dari Seek Career Advice (2025), career limbo adalah kondisi ketika seseorang merasa terjebak di pekerjaannya, tidak benar-benar bahagia, tetapi juga tidak tahu harus bergerak ke mana. Kondisi ini bisa dialami siapa saja, baik karyawan baru maupun profesional senior.
Menariknya, career limbo bukan berarti kamu malas atau tidak kompeten. Banyak orang sukses pun pernah merasakannya di titik tertentu. Untuk membantumu memahami dan keluar dari fase ini, berikut beberapa tanda bahwa kamu sedang berada dalam career limbo beserta langkah awal yang bisa kamu pertimbangkan.
1. Kamu Merasa Kehilangan Arah Karir
Salah satu ciri utama career limbo adalah ketika kamu tidak lagi yakin dengan jalur karir mu. Mungkin kamu dulu punya tujuan besar, seperti promosi, pindah divisi, atau mengembangkan keahlian tertentu, tetapi sekarang tujuan itu terasa jauh dan tidak jelas. Setiap hari kamu bekerja seperti autopilot, menyelesaikan tugas tanpa semangat. Jika kamu mulai bertanya-tanya, “Sebenarnya saya mau ke mana dengan pekerjaan ini?” atau “Apakah saya berkembang?” maka itulah sinyal bahwa kamu sedang berada di fase ini. Untuk mengatasinya, cobalah luangkan waktu untuk refleksi: Apa yang dulu membuatmu semangat? Apakah ada bidang atau proyek baru yang bisa memicu minatmu lagi? Mencatat pikiranmu bisa membantu menemukan kembali tujuan yang hilang.
2. Datang ke Kantor Terasa Berat dan Membosankan
Pada awal bekerja, mungkin kamu pernah merasa antusias memulai hari. Namun kini, perjalanan menuju kantor terasa berat dan pikiranmu dipenuhi rasa enggan. Bukan sekadar karena lelah, tetapi karena kamu tidak menemukan makna dalam pekerjaan yang kamu lakukan. Gejala ini sering kali muncul ketika seseorang sudah lama berada di posisi yang sama tanpa tantangan baru. Jangan diabaikan, cobalah analisis penyebabnya. Apakah karena pekerjaanmu terlalu monoton? Atau karena kamu merasa tidak lagi dihargai? Setelah tahu pemicunya, kamu bisa mulai berdiskusi dengan atasan untuk mencari variasi tugas atau tanggung jawab baru.
3. Kamu Merasa Tidak Ada Ruang untuk Berkembang
Career limbo juga ditandai dengan perasaan stagnan, seolah apapun yang kamu kerjakan tidak membawa dampak atau perkembangan untuk dirimu sendiri. Mungkin sudah lama kamu tidak mendapatkan pelatihan baru, tidak ada promosi, atau bahkan jarang menerima umpan balik dari atasan. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa membuatmu kehilangan motivasi jangka panjang. Langkah awalnya adalah mencari tahu peluang pengembangan yang tersedia. Tanyakan kepada HR atau atasan apakah ada program pelatihan internal, proyek lintas divisi, atau kesempatan belajar lain. Dengan begitu, kamu bisa menemukan ruang baru untuk bertumbuh tanpa harus langsung pindah pekerjaan.
4. Kamu Mulai Merasa Tidak Diapresiasi
Merasa usahamu tidak dihargai adalah faktor lain yang sering mendorong orang ke dalam career limbo. Misalnya, kamu sudah bekerja ekstra keras, tetapi jarang mendapat pengakuan atau bahkan sekadar ucapan terima kasih. Seiring waktu, ini bisa mengikis rasa percaya diri dan membuatmu mempertanyakan kontribusimu. Untuk mengatasi hal ini, cobalah mulai dengan langkah kecil, seperti meminta umpan balik langsung dari atasan. Katakan, “Saya ingin tahu apakah hasil kerja saya sudah sesuai harapan, atau ada yang perlu saya perbaiki.” Pertanyaan semacam ini menunjukkan bahwa kamu peduli pada perkembangan dan bisa membuka pintu untuk diskusi yang membangun.
5. Kamu Tidak Lagi Merasa Terhubung dengan Nilai Perusahaan
Banyak orang tidak sadar bahwa rasa keterhubungan dengan budaya dan nilai perusahaan sangat mempengaruhi motivasi kerja. Ketika kamu merasa nilai pribadimu tidak lagi sejalan dengan perusahaan, misalnya dulu kamu bangga dengan visi perusahaan, tetapi sekarang rasanya hanya sekadar bekerja demi gaji, maka semangat pun akan ikut meredup. Ini bisa menjadi tanda bahwa kamu perlu mengevaluasi apakah lingkungan kerjamu masih tepat untukmu. Jika memungkinkan, coba cari cara untuk kembali terhubung dengan nilai perusahaan, misalnya dengan terlibat dalam program sosial internal atau proyek yang sesuai minatmu. Namun jika setelah mencoba kamu tetap merasa asing, mungkin sudah saatnya mempertimbangkan langkah baru.
Bagaimana Cara Keluar dari Career Limbo?
Menyadari bahwa kamu sedang berada di career limbo adalah langkah pertama yang penting. Setelah itu, mulailah dengan hal sederhana: evaluasi tujuan karir mu, ajak bicara atasan atau mentor, dan cari peluang pengembangan diri yang bisa membangkitkan semangatmu lagi. Jika perlu, dikonsultasikan dengan konselor karir atau psikolog kerja untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas.
Ingatlah bahwa perasaan stagnan bukan berarti kamu gagal. Ini hanyalah sinyal bahwa kamu butuh arah baru atau tantangan baru. Jangan ragu untuk mencari dukungan, baik dari rekan kerja, keluarga, maupun profesional. Dengan langkah-langkah kecil namun konsisten, kamu bisa keluar dari career limbo dan kembali menemukan arti dalam perjalanan karirmu.
Jadi, apakah kamu merasa sedang berada di fase ini? Jangan menyerah. Jadikan career limbo sebagai momen refleksi dan awal dari langkah besar berikutnya dalam hidup profesionalmu.
Informasi lebih lanjut:
Aqilla Sekar Ningrum Prastyo
Corporate Communication
PT Mitra Utama Madani
corcom@mum.co.id