Menuju 2045: Tantangan dan Peluang Membangun Generasi Emas

Dengan tekad yang bulat, Indonesia tengah meniti perjalanan menuju impian gemilangnya: "Indonesia Emas 2045". Visi yang memukau ini bukanlah sekadar khayalan, melainkan sebuah tekad yang tangguh yang tercermin dalam berbagai kebijakan strategis yang digariskan oleh pemerintah. Tidaklah mengherankan bahwa usaha ini dianggap sebagai tonggak penting dalam sejarah negara yang hampir berusia seratus tahun ini. Menatap masa depan, Generasi Emas 2045 dipandang sebagai pilar utama dalam mengukir perjalanan pembangunan dan kemajuan bangsa. Oleh karena itu, setiap langkah yang diambil saat ini memiliki implikasi yang besar terhadap pencapaian cita-cita tersebut. Dalam menghargai peran vital generasi saat ini dalam menentukan masa depan yang cemerlang, langkah-langkah untuk mengoptimalkan potensi mereka menjadi fokus utama.

Fondasi Penting Terletak di Generasi Masa Kini 

Bibit-bibit keunggulan untuk mencapai Generasi Emas 2045 telah tertanam kuat pada generasi saat ini, yang tengah dihadapkan pada tantangan global dan dinamika internal yang kompleks. Pemerintah mengalihkan fokusnya untuk memberdayakan dan menyiapkan generasi ini agar siap menghadapi masa depan yang menantang.

Visi Indonesia Emas 2045 mencerminkan tekad yang kuat dari Indonesia untuk menapaki jalan menuju kemegahan di masa mendatang. Namun, di balik ambisi tersebut, terdapat tantangan yang perlu diatasi, termasuk penurunan kualitas pendidikan seperti yang diperlihatkan dalam hasil survei PISA 2022 oleh OECD pada 5 Desember 2023 lalu.

Evaluasi OECD melalui PISA berfokus pada tiga aspek kunci: Matematika, Membaca, dan Sains. Oleh karena itu, peran generasi saat ini dalam membangun fondasi yang kokoh, terutama melalui sektor pendidikan, sangatlah vital dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Pendidikan bukanlah hanya sekadar langkah untuk kemajuan, tetapi juga pondasi utama dalam meraih cita-cita Indonesia Emas 2045. Namun, penurunan signifikan dalam prestasi pendidikan Indonesia, seperti yang terlihat dalam hasil survei PISA 2022, semakin mempertegas pentingnya untuk merevitalisasi sistem pendidikan secara menyeluruh. 

Mengatasi Tantangan Bersama dengan Mengoptimalkan Bonus Demografi 

Selain masalah pendidikan, isu lain yang juga muncul menjelang persiapan Indonesia Emas 2045 adalah jebakan pendapatan menengah atau middle income trap. Saat ini, Indonesia berada dalam kategori pendapatan menengah. Secara per kapita, ekonomi Indonesia hanya masuk peringkat ke-5 di ASEAN, masih kalah juga dari Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand. Berikut rincian proyeksi PDB per kapita negara ASEAN pada 2023 menurut IMF.  Namun, penting untuk dicatat bahwa angka tersebut dapat berfluktuasi dari tahun ke tahun tergantung pada berbagai faktor ekonomi dan kebijakan pemerintah.

Strategi optimal dalam memanfaatkan bonus demografi menjadi kunci untuk mengatasi hambatan ini. Diperlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi prioritas penting dalam mengoptimalkan bonus demografi. Maka dari itu, investasi dalam pendidikan dan pelatihan menjadi kunci untuk mempersiapkan Generasi Emas 2045 dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang. Dengan demikian, bonus demografi dapat berubah menjadi bonus kualitas, di mana setiap individu memiliki kapasitas maksimal untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi negara.

Selain itu, pemerintah sedang berupaya untuk mengembangkan program-program yang tidak hanya bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga untuk memastikan inklusivitasnya, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan dampak positifnya. Menurut proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai sekitar 319 juta pada tahun 2045, dengan mayoritas berada dalam rentang usia produktif. Dengan memanfaatkan bonus demografi dengan tepat, Indonesia memiliki potensi besar untuk menggerakkan roda perekonomiannya, menciptakan lapangan kerja yang luas, dan meningkatkan daya beli masyarakat secara keseluruhan.


Kerjasama lintas sektor antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil juga menjadi faktor penting dalam mengoptimalkan manfaat bonus demografi. Sinergi antara berbagai pihak dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk inovasi, investasi, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan komitmen yang kuat dan kolaborasi yang harmonis, Indonesia mampu keluar dari jebakan pendapatan menengah dan melangkah menuju keberlanjutan ekonomi yang merata bagi seluruh warganya.

Kontribusi MUM dalam Pembentukan Generasi Emas  

Melalui kemitraan yang erat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, PT Mitra Utama Madani (MUM) turut serta dalam upaya membentuk Generasi Emas 2045. Melalui program pelatihan yang diselenggarakan seperti Pelatihan Sales dan Komunikasi, Program Up Skilling, serta perilisan sertifikasi profesi bagi setiap tenaga kerja perusahaan yang ikut serta dalam program MUM, MUM berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata dalam memaksimalkan kualitas dan potensi individu dari generasi masa kini. Program-program ini dirancang dengan cermat untuk mempersiapkan generasi-generasi muda dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan tuntutan pasar kerja yang terus berkembang. 

Dengan demikian, diharapkan bahwa setiap individu akan memiliki kapasitas optimal untuk berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan ekonomi dan sosial, sehingga Indonesia dapat terus bergerak maju menuju masa depan yang gemilang.

Informasi lebih lanjut:

Putri Amandawati

Corporate Communication

PT Mitra Utama Madani

corcom@mum.co.id

www.mum.co.id