Kenali Job Crafting, Langkah Baru untuk Pengembangan Karir!
Apakah kamu pernah merasa bosan atau tidak betah dengan pekerjaan di kantormu? Merasa pekerjaan di kantor begitu-begitu saja, stagnan, dan tidak membuat semangat lagi? Atau kamu merasa pekerjaan yang sedang kamu lakukan ini tidak ada manfaatnya bagi dirimu dan sekitarmu? Mungkin inilah waktunya untuk melakukan job crafting!
Job crafting, mengutip penelitian dari Berg, Dutton, & Wrzesniewski (2013), adalah suatu proses yang dilakukan oleh seorang karyawan dalam mendefinisikan ulang dan merumuskan kembali pekerjaan mereka sesuai nilai yang diyakini masing-masing, sehingga pekerjaan mereka terasa berarti. Seorang karyawan yang melakukan job crafting, memikirkan kembali bagaimana cara ia agar membuat pekerjaannya lebih bermakna. Ibarat kendaraan, karyawan ini sebisa mungkin menjadi pengemudinya.
4 Cara Job Crafting yang Dapat Dicoba
Job crafting dapat dilakukan untuk berbagai aspek, dengan menyesuaikan kondisi yang sedang terjadi. Berikut beberapa cara atau tipe job crafting yang bisa kamu coba:
- Relationship Crafting
Ini adalah sebuah upaya untuk meningkatkan hubungan dengan rekan kerja. Relationship crafting mengajak kita untuk mengubah acara interaksi kita dengan orang lain di tempat kerja. Perhatikan dengan siapa kita berinteraksi, dan cara komunikasi apa yang digunakan terhadap mereka. Misalnya, kalau selama ini hubungan kamu dengan rekan kerja hanya sebatas pekerjaan, ubahlah cara interaksimu agar lebih bermakna. Ajak mereka makan siang bersama, hangout setelah jam pulang kerja, atau ikut klub olahraga bersama mereka. Dengan membangun relasi pertemanan di luar pekerjaan, kamu dapat mengenal lebih jauh rekan-rekan kerjamu dan ini membantu agar kamu lebih nyaman di tempat kerja.
- Task Crafting
Task crafting adalah mengubah hal-hal yang terkait dengan tugas dan tanggung jawab yang kamu miliki, untuk memperluas ruang lingkup pekerjaan, menyusun prioritas pekerjaan, hingga mengubah cara mengerjakan sebuah tugas. Contoh task crafting adalah mencoba hal baru dalam pekerjaan, dengan menawarkan diri untuk melakukan task yang tidak biasanya kamu lakukan. Misalnya kamu adalah frontliner, tawarkan dirimu untuk membantu pekerjaan administratif. Jika kamu terbiasa bekerja di balik layar, kamu bisa menawarkan diri untuk melakukan presentasi atau memimpin rapat. Dengan melakukan task crafting, kamu dapat melihat kembali apa motivasimu bekerja dan apa yang kamu cari dalam karirmu.
- Cognitive Crafting
Tujuan dari cognitive crafting ini adalah untuk membangun perspektif yang lebih positif tentang pekerjaan yang sedang dijalani. Kunci dari cognitive crafting ini adalah mengubah persepsi dan mindset terhadap pekerjaan saat ini. Coba tanamkan di pikiranmu bahwa pekerjaan bukan hanya bagian dari keseharian kita yang melelahkan, tapi kita juga mendapatkan dampak positif dari hasil kerja kita sehari-hari. Dengan melakukan cognitive crafting, kita akan bisa lebih mindful dan pekerjaan akan dilakukan dengan lebih efektif serta terorganisasi dengan baik.
- Well-being Crafting
Fokus utama dari crafting yang satu ini adalah kesejahteraan di tempat kerja. Dengan melakukan well-being crafting, kita dapat menentukan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan agar work-life balance bisa tercapai. Contohnya adalah tidak membuka chat pekerjaan di luar jam kerja, atau tidak mengerjakan pekerjaan di saat akhir pekan dan tanggal merah, hingga memilih waktu yang tepat untuk work from home.
Manfaat Job Crafting
Ada beberapa manfaat dan dampak positif yang bisa didapatkan oleh kita sebagai karyawan jika melakukan job crafting, beberapa di antaranya adalah:
- Dapat meningkatkan lagi motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri
- Mengatasi stres dan beban pikiran yang menyangkut pekerjaan
- Mendorong kita agar memiliki kinerja yang lebih baik lagi
- Membantu untuk pengembangan diri dan meningkatkan skill yang kita miliki
- Membuka kesempatan peningkatan karir ke jenjang yang lebih baik
- Memperbaiki hubungan dengan rekan-rekan kerja
Dengan melakukan job crafting, Demerouti, E. (2014) dalam European Psychologist mencatat bahwa kebutuhan untuk memiliki kendali terhadap sejumlah aspek dari pekerjaan dapat terpenuhi dan kita juga dapat menemukan jati diri yang lebih positif, sehingga bisa menghindari konsekuensi negatif dalam pekerjaan. Tak hanya itu, job crafting juga membantu karyawan menciptakan kondisi dan situasi bekerja yang sehat.
Informasi lebih lanjut:
Putri Amandawati
Corporate Communication
PT Mitra Utama Madani
corcom@mum.co.id