Internship atau Apprenticeship: Mana yang Cocok untuk Fresh Graduate?
Banyak fresh graduate sering mendengar istilah internship dan apprenticeship, namun tidak semua benar-benar memahami perbedaannya. Internship umumnya dirancang untuk memberi pengalaman kerja nyata serta kesempatan belajar langsung di lingkungan profesional. Tujuannya adalah memperkenalkan mahasiswa atau lulusan baru pada dunia kerja sekaligus membantu mereka memahami bagaimana teori yang dipelajari di bangku kuliah diterapkan dalam praktik.
Sementara itu, apprenticeship lebih menekankan penguasaan keterampilan teknis di bidang tertentu, misalnya bidang teknik, perhotelan, atau manufaktur. Dengan kata lain, internship lebih bersifat eksplorasi pengalaman, sedangkan apprenticeship berorientasi pada pembentukan keahlian spesifik. Setelah memahami fokus keduanya, penting juga untuk melihat bagaimana perbedaan durasi program memengaruhi perjalanan karier.
Durasi Pelaksanaan
Perbedaan mencolok berikutnya terletak pada lamanya program. Internship biasanya berlangsung singkat, yakni sekitar tiga hingga enam bulan. Durasi ini cukup untuk memberi gambaran nyata tentang dunia kerja tanpa terlalu membebani mahasiswa atau lulusan baru yang mungkin masih mencari arah karier.
Sebaliknya, apprenticeship bisa memakan waktu jauh lebih panjang, mulai dari satu hingga empat tahun, tergantung bidang yang digeluti. Durasi yang panjang ini wajar karena peserta dituntut untuk benar-benar menguasai keterampilan teknis hingga siap menjadi tenaga profesional.
Perbedaan durasi ini juga akan berdampak pada komitmen yang harus disiapkan sejak awal. Maka, setelah memahami lamanya program, kita perlu membahas bagaimana perbedaan kompensasi menjadi faktor pertimbangan penting.
Kompensasi yang Diberikan
Dalam hal kompensasi, internship dan apprenticeship juga memiliki aturan yang berbeda. Internship bisa bersifat berbayar atau tidak, tergantung kebijakan perusahaan dan sifat pekerjaannya. Meski ada yang tidak memberikan kompensasi, peserta tetap memperoleh nilai tambah berupa pengalaman kerja, jejaring profesional, serta poin penting untuk memperkaya CV.
Berbeda halnya dengan apprenticeship, yang hampir selalu memberikan kompensasi. Hal ini dikarenakan peserta dianggap berkontribusi lebih fungsional terhadap pekerjaan dan dilibatkan dalam proses produksi atau layanan nyata perusahaan. Dengan adanya kompensasi ini, apprenticeship tidak hanya memberi keterampilan teknis, tetapi juga pengalaman profesional yang lebih mendalam. Setelah mengetahui soal kompensasi, hal berikutnya yang perlu dipahami adalah perbedaan tanggung jawab dan bentuk pelatihan di masing-masing program.
Tanggung Jawab dan Pelatihan
Seorang intern biasanya ditempatkan untuk menjalankan tugas-tugas dukungan atau administratif, seperti membantu riset, menyusun laporan, atau mendukung tim dalam project tertentu. Dari proses tersebut, mereka belajar dengan cara mengamati, mencoba, dan beradaptasi di lingkungan kerja.
Sebaliknya, peserta apprenticeship diberikan tanggung jawab yang lebih besar sejak awal karena fokus utama program ini adalah untuk mengasah keterampilan praktis. Mereka biasanya mendapat bimbingan langsung dari mentor atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman.
Dengan metode ini, peserta tidak hanya sekadar belajar dari teori, tetapi juga berlatih secara konsisten agar siap menjalankan profesi tertentu. Maka, wajar bila apprenticeship cenderung menghasilkan tenaga kerja yang lebih spesialis. Namun, untuk menentukan pilihan terbaik, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sesuai kebutuhan dan tujuan karier.
Tips Memilih Program yang Tepat
Agar tidak salah langkah, penting bagi fresh graduate untuk mempertimbangkan tujuan karier sebelum memilih antara internship atau apprenticeship. Jika kamu masih ingin mengeksplorasi berbagai bidang dan mencari pengalaman kerja umum, internship bisa menjadi pilihan yang tepat.
Namun, bila sudah memiliki arah karier yang jelas dan ingin menguasai keterampilan spesifik, apprenticeship lebih sesuai untuk dijalani. Selain itu, perhatikan juga faktor lain seperti durasi program, kompensasi yang ditawarkan, serta manfaat jangka panjang yang bisa diperoleh.
Dengan mempertimbangkan aspek-aspek tersebut, kamu bisa memilih program yang paling relevan dengan kebutuhan dan rencana masa depanmu. Pada akhirnya, baik internship maupun apprenticeship sama-sama bisa menjadi batu loncatan penting untuk memasuki dunia kerja dengan lebih percaya diri.
Informasi lebih lanjut:
Aqilla Sekar Ningrum Prastyo
Corporate Communication
PT Mitra Utama Madani
corcom@mum.co.id