Emas vs Saham: Strategi Investasi yang Tepat untuk Masa Depan Finansialmu

Dalam perencanaan keuangan, investasi menjadi langkah penting untuk menjaga nilai uang dan meningkatkan aset di masa depan. Dua instrumen yang paling sering dibandingkan adalah emas dan saham. Keduanya memiliki karakteristik, risiko, serta potensi keuntungan yang berbeda. Dikutip dari sahabat.pegadaian.co.id (2024), emas dikenal sebagai aset safe haven yang cenderung stabil sekalipun harga barang pokok maupun aset berharga lainnya terpengaruh oleh faktor politik, ekonomi, sosial, dan geografi di pasar global, sedangkan saham dianggap sebagai instrumen investasi yang berisiko tinggi karena harga saham dapat berfluktuasi secara signifikan tergantung pada kinerja perusahaan dan kondisi pasar. Memahami perbedaan fundamental ini menjadi langkah awal sebelum menentukan strategi investasi yang sesuai kebutuhan.

Keunggulan dan Kekurangan Investasi Emas

Emas telah lama digunakan sebagai alat penyimpan nilai. Harganya relatif stabil dan cenderung meningkat dalam jangka panjang, terutama saat kondisi ekonomi tidak menentu. Inilah sebabnya emas sering dipilih oleh investor yang membutuhkan instrumen dengan risiko rendah.

Kelebihan emas:

  • Nilainya relatif stabil saat terjadi inflasi.
  • Mudah diperjualbelikan.
  • Risiko penurunan harga relatif kecil dalam jangka panjang.
  • Cocok bagi investor pemula.

Namun, emas juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Biaya penyimpanan fisik (seperti safe deposit box) dapat menjadi pengeluaran tambahan. Selain itu, pertumbuhan nilainya cenderung lambat dibanding saham. Dikutip dari allianz.co.id (2024), emas cenderung memiliki kenaikan harga yang lambat. Ini membuatnya kurang cocok menjadi investasi jangka pendek karena lebih menguntungkan dalam jangka panjang.

Kelebihan dan kekurangan ini menunjukkan bahwa emas lebih tepat digunakan sebagai instrumen penyimpan nilai daripada instrumen untuk pertumbuhan aset yang agresif.

Keunggulan dan Kekurangan Investasi Saham

Berbeda dengan emas, saham menawarkan potensi keuntungan yang jauh lebih besar. Nilai saham dapat naik secara signifikan apabila kinerja perusahaan meningkat. Selain itu, investor berpotensi mendapatkan dividen sebagai pembagian laba perusahaan.

Kelebihan saham:

  • Potensi imbal hasil tinggi dalam jangka panjang.
  • Dapat memberikan dividen.
  • Likuiditas tinggi.
  • Cocok bagi investor yang ingin membangun kekayaan lebih cepat.

Namun, di balik potensi besar ini terdapat risiko yang perlu dicermati. Harga saham sangat dipengaruhi kondisi ekonomi, kebijakan perusahaan, hingga sentimen pasar. Pergerakannya dapat naik dan turun dalam waktu singkat. Fluktuasi yang tinggi membuat saham tidak cocok untuk investor dengan profil risiko rendah atau yang membutuhkan dana dalam waktu dekat.

Karena itu, penting bagi investor untuk memahami bahwa saham ideal untuk tujuan jangka panjang dan untuk mereka yang siap menghadapi volatilitas atau naik turunnya pasar.

Menentukan Investasi Berdasarkan Jangka Waktu

Salah satu cara paling efektif memilih instrumen investasi adalah menyesuaikannya dengan jangka waktu kebutuhan finansial.

a. Jangka pendek (di bawah 1 tahun)

Untuk jangka waktu ini, stabilitas lebih penting daripada keuntungan tinggi. Emas bisa menjadi pilihan lebih aman karena nilainya tidak terlalu fluktuatif. Sementara untuk saham, dikutip dari dbs.id (2023), apabila target Anda untuk mengumpulkan keuntungan hanya kurang dari satu tahun, maka dipertimbangkan untuk memilih investasi jenis Deposito, Reksadana Pasar Uang, Reksadana Pendapatan Tetap, dan Obligasi. Sejumlah jenis instrumen ini dinilai mampu menawarkan keuntungan yang lebih besar dalam waktu relatif cepat terutama saat nilai aset meningkat.

b. Jangka menengah (1–5 tahun)

Emas masih dapat digunakan sebagai instrumen pengaman, tetapi sebagian dana juga dapat dialokasikan ke saham yang perusahaannya stabil. Tujuannya untuk mendapatkan pertumbuhan nilai yang lebih baik sambil tetap menjaga risiko. Namun jika Anda ingin berinvestasi dengan potensi keuntungan yang besar tapi secara risiko lebih rendah dibandingkan saham, pilihlah investasi jenis Obligasi seperti Obligasi Ritel Indonesia (ORI). Instrumen ini termasuk paling aman dalam berinvestasi karena pengelolaannya dijamin oleh negara (dbs.id, 2023).

c. Jangka panjang (di atas 5 tahun)

Bagi Anda yang tengah menyiapkan perencanaan keuangan jangka panjang, terutama untuk kebutuhan pensiun, investasi emas, reksa dana saham, dan saham dapat menjadi pilihan yang tepat. Instrumen-instrumen ini kerap digunakan para investor dalam membangun portofolio yang beragam.

Emas dikenal sebagai aset yang nilainya cenderung meningkat dari waktu ke waktu, sementara reksa dana menawarkan kestabilan dengan tingkat risiko yang lebih rendah. Meskipun potensi keuntungannya tidak sebesar return saham, keduanya tetap memberikan hasil menarik apabila dikelola dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak yang merekomendasikan kombinasi investasi ini sebagai salah satu cara menyiapkan kondisi finansial yang lebih aman di masa depan (dbs.id, 2023).

Kiat Memulai Investasi bagi Pemula

Memulai investasi sering kali terasa membingungkan, terutama bagi Anda yang baru pertama kali berhadapan dengan berbagai istilah dan pilihan instrumen. Namun, dengan memahami langkah-langkah dasar, prosesnya akan jauh lebih terarah dan tidak menakutkan. Dikutip dari manulife.co.id, terdapat lima langkah sederhana yang dapat membantu pemula memulai perjalanan investasinya dengan lebih percaya diri.

  1. Pahami konsep dan risiko investasi
    Sebelum terjun lebih jauh, kenali terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan investasi dan jenis risiko yang mungkin muncul. Dengan memahami bahwa nilai investasi dapat naik dan turun, Anda dapat menyiapkan ekspektasi yang lebih realistis.
  2. Miliki tujuan keuangan yang jelas
    Tentukan apa yang ingin dicapai melalui investasi, mulai dari dana darurat, biaya liburan, hingga persiapan pensiun. Tujuan ini menjadi arah bagi seluruh keputusan investasi Anda.
  3. Tentukan instrumen sesuai jangka waktu dan profil risiko
    Pilihlah instrumen yang cocok dengan karakter dan kebutuhan Anda. Investasi jangka pendek biasanya membutuhkan instrumen yang lebih stabil, sedangkan tujuan jangka panjang dapat memanfaatkan instrumen dengan potensi pertumbuhan lebih tinggi.
  4. Buka rekening investasi
    Untuk mulai berinvestasi, Anda perlu membuka rekening di platform resmi seperti sekuritas atau manajer investasi. Saat ini prosesnya semakin mudah melalui layanan digital yang aman dan diawasi lembaga terkait.
  5. Jalankan investasi secara disiplin
    Konsistensi adalah kunci. Dengan berinvestasi secara rutin dan mengevaluasi kinerja portofolio secara berkala, Anda dapat membangun aset secara bertahap meskipun pasar sedang berfluktuasi.

Kesimpulannya, emas dan saham memiliki peran masing-masing dalam membangun masa depan finansial. Emas menawarkan stabilitas, sementara saham menawarkan pertumbuhan. Kombinasi keduanya sering kali menjadi pilihan paling ideal bagi investor pemula maupun berpengalaman.

 

Informasi lebih lanjut:

Aqilla Sekar Ningrum Prastyo

Corporate Communication

PT Mitra Utama Madani

corcom@mum.co.id

www.mum.co.id