Cara Tepat Menjawab Pertanyaan ‘Berapa Gaji yang Kamu Harapkan?'

 

Bagi banyak pencari kerja, momen ketika pewawancara menanyakan “Berapa gaji yang kamu harapkan?” sering menjadi bagian yang paling menegangkan dalam wawancara. Pertanyaan ini tidak sekadar tentang angka, tetapi juga tentang bagaimana Anda memahami nilai diri, kondisi pasar, dan kemampuan Anda bernegosiasi dengan profesional. Menjawabnya dengan tepat dapat membuka peluang besar, sedangkan jawaban yang salah bisa membuat Anda kehilangan kesempatan.

Agar lebih siap, berikut beberapa strategi yang bisa Anda terapkan untuk menjawab pertanyaan ini dengan percaya diri dan efektif.

1. Lakukan Riset Pasar Sebelumnya

Sebelum wawancara, penting untuk memahami kisaran gaji di industri dan posisi yang Anda incar. Carilah informasi dari situs gaji terpercaya, laporan tahunan perusahaan, atau komunitas profesional di bidang tersebut. Beberapa website yang bisa digunakan untuk riset gaji di Indonesia antara lain: Gajimu.com, Karir.com, Glassdoor, Payscale, dan Salary.com. Perhatikan perbedaan rentang gaji berdasarkan lokasi, ukuran perusahaan, serta tingkat pengalaman yang diminta. Misalnya, jika Anda melamar sebagai account executive di Jakarta, Anda bisa menemukan bahwa rata-rata gaji untuk level junior berkisar di Rp6–8 juta per bulan, sedangkan level lebih senior bisa mencapai Rp10 juta atau lebih. Data konkret seperti ini membuat jawaban Anda terasa wajar dan terukur, bukan sekadar tebak-tebakan.

2. Tentukan Nilai Diri Berdasarkan Keahlian dan Pengalaman

Setelah tahu kisaran pasar, lihat kembali pengalaman, pencapaian, dan keterampilan unik yang Anda bawa. Mungkin Anda pernah memimpin project besar, meraih target penjualan tertentu, atau memiliki sertifikasi khusus yang relevan. Semua itu adalah nilai tambah yang bisa menjadi dasar untuk menyebutkan ekspektasi gaji yang lebih tinggi dari rata-rata. Misalnya, Anda bisa menjelaskan, “Di pekerjaan sebelumnya saya berhasil meningkatkan jumlah klien sebesar 25% dalam waktu enam bulan, sehingga saya berharap kompensasi yang saya terima dapat mencerminkan kontribusi semacam itu.” Dengan begitu, Anda menunjukkan bahwa angka yang Anda sebutkan bukan tanpa alasan.

3. Tawarkan Rentang Gaji yang Realistis dan Beri Ruang Negosiasi

Alih‑alih menyebut satu angka pasti, lebih baik sampaikan rentang gaji yang realistis berdasarkan riset Anda. Cara ini memberi kesan bahwa Anda fleksibel dan terbuka untuk berdiskusi, sekaligus menunjukkan bahwa Anda sudah mempelajari standar pasar. Misalnya, jika Anda melamar sebagai staf administrasi di perusahaan manufaktur dan hasil riset menunjukkan gaji umum di posisi tersebut berada di kisaran Rp4 juta–Rp6 juta per bulan, Anda bisa menjawab, “Berdasarkan pengalaman saya di bidang administrasi dan informasi yang saya peroleh tentang industri ini, saya berharap gaji di kisaran Rp5 juta hingga Rp6 juta per bulan. Namun, saya terbuka untuk mendiskusikan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan perusahaan.” Dengan jawaban seperti ini, Anda tetap menghargai nilai pasar sekaligus menunjukkan fleksibilitas.

4. Nilai Juga Kesempatan Belajar dan Berkembang

Selain angka gaji, kesempatan untuk belajar dan berkembang dalam sebuah perusahaan juga merupakan faktor penting yang layak dipertimbangkan. Banyak karyawan di Indonesia yang akhirnya memilih sebuah posisi bukan hanya karena gajinya, tetapi juga karena adanya peluang pelatihan rutin, akses ke mentor berpengalaman, atau kesempatan mengikuti seminar dan workshop yang dibiayai kantor. Hal‑hal non‑material seperti ini berperan besar dalam jangka panjang, karena kemampuan dan pengalaman baru yang Anda peroleh bisa meningkatkan nilai Anda di pasar kerja ke depannya. Misalnya, Anda bisa mengatakan, “Selain rentang gaji yang saya harapkan, saya juga mempertimbangkan apakah di perusahaan ini saya dapat mengikuti pelatihan internal atau mendapatkan kesempatan untuk menangani proyek besar yang bisa menambah pengalaman saya.” Dengan begitu, pewawancara melihat bahwa Anda memandang karir bukan semata pada gaji pokok.

Menjawab pertanyaan tentang ekspektasi gaji bukanlah hal yang harus ditakuti jika Anda sudah mempersiapkan diri dengan baik. Lakukan riset pasar, kenali nilai diri Anda, susun rentang gaji yang masuk akal, dan tetap terbuka untuk negosiasi. Dengan cara ini, Anda tidak hanya menunjukkan profesionalisme tetapi juga memberi kesan bahwa Anda tahu persis apa yang Anda bawa ke meja perundingan. Jadi, siapkan diri Anda dari sekarang agar mampu menjawab pertanyaan tersebut dengan percaya diri dan membuka peluang terbaik untuk karir Anda.

 

Informasi lebih lanjut:

Aqilla Sekar Ningrum Prastyo

Corporate Communication

PT Mitra Utama Madani

corcom@mum.co.id

www.mum.co.id